Bismillaahirrahmaanirraahiim.
Saudara yang dirahmati Allah.
Saya terinspirasi menulis ini karena krisis air yang sedang melanda asrama belakangan ini.. hhheinilah hikmahnya.
yuk kita mulai..
Mari kita sedikit merenungkan amalan yang pasti kita lakukan sebelum melakukan Shalat.Apalagi klo bukan wudhu.
Wudhu hukumnya wajib apabila kita hendak melaksanakan sholat, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-Maidah:6
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur."
Pada catatan ini saya ingin menyoroti tentang cara orang-orang secara umum dalam menggunakan air wudhu. Mayoritas dari mereka saya lihat banyak sekali menghabiskan air. Baik itu yang menggunakan media keran atau pake gayung.
Yang pake keran bukaan valve-nya seringkali di-full-kan padahal sebenarnya air yang dipake sedikit tapi yang dibuang amat banyak. Kemudian yang pake gayungpun begitu. Begitu banyak yang terbuang, sayang sekali.
coba kita tela'ah lebih jauh mengenai ini. Bila kita asumsikan penggunaan air total pada saat wudhu adalah 5 liter (kurang lebih). sedangkan kita sebenarnya hanya membutuhkan 2 liter saja. Berarti kita sudah membuang air secara percuma 3 liter setiap kali wudhu. dalam sehari minimal kita wudhu 5 kali maka jika dijumlahkan menjadi 15 liter/hari=450 liter/bulan=5400 liter/tahun, selanjutnya coba temen2 kalikan dengan jumlah tahun sesudah teman2 baligh.
Trus sisa air ini bisa kita gunakan untuk wudhu selam 5400 hari.
Maka akan kita dapati betapa banyak air yang kita buang sia-sia dari kebiasaan buruk kita ini. Teringat salah satu hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad.
“Nabi Saw melihat Sa'ad yang sedang berwudhu, lalu beliau berkata, "Pemborosan apa itu, hai Sa'ad?" Sa'ad bertanya, "Apakah dalam wudhu ada pemborosan?" Nabi menjawab, "Ya, meskipun kamu (berwudhu) di sungai yang mengalir." (HR. Ahmad)
Dalam hadits diatas disebutkan bahwa dalam wudhupun ada pemborosan meskipun kita berwudhu di sungai yang mengalir. Ini merupakan penekanan bagi kita agar jangan berlaku boros. Lebih jauh lagi dalam islam pemborosan ini sangat dicela. Sebagaimana firmannya :
"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara setan". (Al-Israa' ayat 26-27)
Juga diungkapkan dalam hadits :
Barangsiapa melakukan pemborosan (royal dan tabdzir) maka Allah akan mencegahnya dari perolehan (rezekiNya). (HR. Asysyihaab)
Akan banyak sekali manfaat yang akan kita dapat dari perilaku sederhana kita ini. Kita akan mendapatkan kesempurnaan wudhu serta jaminan Allah bagi hamba-Nya yang baik dalam wudhunya. Dalam hadits dijelaskan : Umatku akan tampil pada hari kiamat dengan wajah bersinar, tangan serta kakinya berkilauan dari bekas-bekas wudhu. (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim) & Barangsiapa berwudhu dengan baik keluarlah dosa-dosanya dari jasadnya sampaipun dari bawah kuku-kukunya. (HR. Muslim)
Selain itu kita terhindar dari sifat boros dan dapat berbagi dengan yang lain.
Indah bukan ? ;-)
So, tunggu apa lagi teman. Let’s going on.
Saya yakin kita sudah dewasa dan sudah tahu apa yang harus dilakukan sesudah membaca bacaan singkat ini.
Sekian, semoga bermanfaat. Kalo ada salah mohon dikoreksi ya.
Tag juga tmn2 yang lainnya, biar kebagian juga manfaatnya. OKok.
wslkm.
Penulis : Agung Ramdan Wirakusumah
Sumber : Al-Qur'an dan Al-hadits
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar